Wednesday, November 11, 2015

OPINI PUBLIK "Lima Alasan Mengapa RIDWAN KAMIL Tak Perlu Menjadi Presiden Indonesia"


Wednesday 11 Nov 2015, zarkamil@gmail.com

OPINI PUBLIK "Lima Alasan  Mengapa RIDWAN KAMIL Tak Perlu Menjadi Presiden Indonesia"

Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil merupakan salah satu sosok figur di Indonesia, tokoh kelahiran Bandung-Jawa Barat ini dikenal oleh warga Kota Bandung sebagai pemimpin yang muda, sangat cerdas, pintar, ramah, terkenal santun dan agamis ini mampu membuat warganya jatuh hati pada sosok beliau.
Perubahan terhadap Kota Bandung dibawah pimpinan Walikota Bandung "Kang Emil" ini mampu membawa kualitas Bandung si "Kota Kembang" menjadi kualitas Kota Tingkat Dunia, walaupun menurut beliau masih banyak yang harus dibenahi di Kota kelahirannya itu.
Kehebatan beliau tak hanya ditunjukkan dengan banyaknya proyek baru di Bandung, namun juga keakrabannya dengan warga Bandung yang kerap terlihat di akun jejaring sosialnya.
Kehebatan Ridwan Kamil dalam mengelola Bandung membuat banyak warga di kota lain menjadi iri. Kenapa orang sehebat Ridwan Kamil tak menjadi pemimpin Negeri ini alias R1?, boleh jadi di bawah kepemimpinan beliau Indonesia jadi lebih maju, akan tetapi tahukah anda?, banyak warga Kota Bandung yang tidak rela jika Walikota favoritnya itu menjadi Presiden RI.  Mengapa demikian berikut akan kita bahas dibawah ini ; (Ganjar K Kamil)

Check this out :

Lima Alasan  Mengapa Ridwan Kamil Tak Perlu Jadi Presiden Indonesia

1. Setidaknya Biarkan Ridwan Kamil Mengabdi di Bumiya Sampai Selesai

Ridwan Kamil adalah orang asli Bandung. Itulah mengapa ia begitu mengerti apa-apa saja yang dibutuhkan oleh kotanya. Sebelum di masa depan menjadi Presiden, setidaknya biarkan Ridwan Kamil membangun tempat ia tumbuh dan besar menjadi sebuah kota yang bagus. Bahkan bila perlu paling bagus se-Indonesia hingga dunia.
Dengan melihat Ridwan Kamil menyelesaikan tugasnya, tidak mandek di tengah jalan. Kita akan tahu jika ia benar-benar pantas menjadi pemimpin kita kelak. Dengan terus mengabdi di Bandung maka ia akan belajar mengelola suatu hal secara profesional. Seperti sebuah ujaran: kau yang memulai kau juga yang mengakhiri. Ridwan Kamil telah memulai karier kepemimpinannya di Bandung. Maka ia juga harus mengakhirinya dengan cara yang bagus. Tidak main lepas tangan untuk jabatan yang lebih tinggi.

2. Kalau Tergesa-gesa Jadi Presiden, Ridwan Kamil Akan Disetir Orang Berkepentingan

Disadari atau tidak, menjadi presiden itu butuh dukungan orang yang banyak. Tak hanya rakyat yang berteriak-teriak dengan yel-yel. Tapi juga dana besar yang digunakan untuk kampanye. Lantas dana itu dari mana? Tentu dari partai pengusung, dan juga donatur yang kelak memiliki sebuah kepentingan untuk mengeruk banyak uang. Dengan pesona Ridwan Kamil yang hebat seperti sekarang, rasanya bakalan banyak pihak yang ingin memanfaatkan kesempatan besar ini.
Lebih baik Ridwan Kamil menjadi wali kota Bandung saja saat ini. Dengan begitu ia akan mudah berkreasi untuk menciptakan hal-hal baru. Toh menjadi seorang hebat dan mampu membawa perubahan besar tak harus jadi presiden, kan? Ridwan Kamil sudah membuktikan itu dan rakyat Indonesia mengakuinya.

3. Ridwan Kamil Terlalu Baik Untuk Menjadi Pembohong

Presiden itu ibaratnya sebuah barang jualan. Ia harus nampak sempurna saat berkampanye atau promosi agar rakyat terpesona. Setelah terpesona maka rakyat akan dengan senang hati memilihnya. Dalam promosi entah produk atau orang maka dibutuhkan sebuah team yang mampu melakukan branding. Kegiatan ini dimaksudkan agar rakyat terpengaruh meski kadang banyak hal yang dibuat-buat. Atau bahasa gampangnya, bohongan.
Ridwan Kami sudah cukup hebat saat ini. Ia melakukan banyak hal untuk Bandung dengan tanpa perlu pencitraan. Itulah mengapa rakyat Bandung begitu mencintai beliau. Jika Ridwan Kamil mendadak dipromosikan menjadi presiden, maka dikhawatirkan ia akan di-mark up. Banyak hal bohong akan ditempelkan ke Ridwan Kamil yang terlalu baik untuk dibuat objek bohong-bohongan.

4. Bobotoh Akan Kehilangan Pimpinannya yang Sangat Inspiratif

Jika di Malang ada Arema maka di Bandung ada Bobotoh. Ridwan Kamil lahir dan besar di Bandung, itulah mengapa ia menjadi bobotoh sejati. Supporter bola yang melakukan apa saja untuk membela tim kesayangan. Meski sekarang telah menjadi wali kota, Ridwan Kamil masih sempat, bahkan selalu menyaksikan pertandingan Persib Bandung. Ia adalah pentolan bobotoh yang selalu menyuruh semua supporter bola di Bandung untuk berlaku santun.
Jika Ridwan Kamil menjadi presiden maka ia akan susah membela Persib. Terlebih kini ia memimpin seluruh orang di Indonesia. Para bobotoh pasti tidak akan rela jika pimpinannya akan pergi meninggalkan mereka. Memiliki Ridwan Kamil sebagai wali kota adalah sebuah kebanggaan ketimbang memiliki presiden dari Bandung tapi nanti akan melupakan mereka.

5. Menjadi Presiden Adalah Pekerjaan Paling Sulit di Seluruh Dunia

Kita tidak mengatakan jika kemampuan dan kecerdasan seorang Ridwan Kamil masih belum mumpuni untuk jadi presiden. Tapi untuk menjadi presiden Ridwan Kamil setidaknya butuh hal lain yang tak sekadar kemampuan otak. Ia butuh banyak pengalaman dan juga banyak belajar dari figur-figur hebat di Indonesia dan dunia. Ridwan Kamil harus punya pemikiran hebat selayaknya Gus Dur atau Pak Habibie.
Menjadi presiden tentu lebih sulit dari menjadi wali kota atau gubernur. Untuk melangkah ke sana Ridwan Kamil harus perlu tahapan-tahapan yang sesuai. Enggak meloncat dari wali kota ke gubernur lalu presiden. Itu pun tidak selesai semua. Mungkin saat ini Ridwan Kamil hanya cocok untuk wali kota, namun 10-15 tahun lagi ia bisa jadi pemimpin Indonesia yang hebat. Ridwan Kamil adalah figur hebat yang saat ini jarang ditemui di Indonesia. Itulah mengapa kita semua harus melindungi sepak terjang beliau agar kelak bisa jadi calon pemimpin yang hebat. Rakyat Indonesia begitu merindukan pimpinan yang adil, jujur, dan bijaksana seperti mendiang Bung Karno!

Sumber : http://boombastis.com/posting Adi Nugroho
By Ganjar Kamaludin Kamil, S.H.