HUTANG-PIUTANG DALAM PRESPEKTIF AGAMA ISLAM (HUKUM ISLAM)
1. QS Al-Baqarah Ayat 283
“….. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah : 283)
2. HR. Al-Bukhari
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu, Bahwasannya Nabi Shallallaahu'alaihi Wasallam bersabda :
“Siapa yang mengambil (berhutang) harta manusia dan ingin membayarnya maka Allah akan melunaskannya. Sementara siapa yang berhutang dengan keinginan menelantarkannya (tidak membayar), maka Allah akan benar-benar membinasakannya.” (HR. Al-Bukhari)
3. HR. Muslim
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., Rosululloh SAW bersabda : “Akan diampuni orang yang mati syahid semua dosanya, kecuali hutangnya.” (HR. Muslim)
4. HR. Al-Bukhari
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu, Bahwasannya Nabi Shallallaahu'alaihi Wasallam bersabda : “Memperlambat pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang kaya merupakan perbuatan zhalim.” (HR. Al-Bukhari)
5. HR. Al-Bukhari
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, : "Mengapa Engkau banyak meminta perlindungan dari utang, wahai Rasulullah?" Jawab Nabi tegas : “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering mengingkarinya." (HR. Al-Bukhari).
6. HR. At-Tirmidzi
Nabi Shallallaahu'alaihi Wasallam bersabda : “Apabila ruh telah berpisah dari jasad (meninggal dunia), sedang ia terbebas dari tiga perkara : kesombongan, ghulul (korupsi), dan utang niscaya ia masuk surga.”(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Al-Hakim).
by : Ganjar Kamaludin Kamil
No comments:
Post a Comment