Penghapusan Kementerian Agama Oleh Presiden Terpilih Jokowi-JK
Menjadi Trend Topic di Media Elektronik
Pada hari ini pengguna media elektronik telah digegerkan oleh berita mengenai wacana penghapusan kementrian agama di tubuh kabinet Jokowi-JK, hal ini menjadi perbincangan hangat di media elektronik. Berita ini muncul ketika Jokowi-JK mengumumkan susunan kabinet yang akan dipimpinnya pada tanggal 15 September 2014.
Jika berita itu benar, maka seluruh umat Islam di Indonesia bersiap-siaplah untuk menjadi kecewa atas keputusan Jokowi-JK ini, tentu saja seluruh umat Islam di Indonesia tidak akan menerima keputusan ini, apabila Kementrian Agama benar-benar akan dihapuskan, mengingat sangat penting adanya kementrian agama dilihat dari fungsinya bagi umat Islam khususnya, umumnya bagi semua umat agama lainnya.
Mudah-mudahan ini hanya isu politik saja, bukan menjadi wacana Jokowi-JK yang benar-benar akan dilaksanakan. (Ganjar K Kamil)
Check this out :
Thursday 18 Sept 2014
Jokowi Harus Tahu Umat Islam Tolak Penghapusan Kemenag
JAKARTA- Wacana peniadaan Kementerian Agama di kabinet Jokowi-JK mengindikasikan upaya kelompok sekuler memecah belah umat beragama di Indonesia. Tidak ada pilihan lain kecuali harus melawan.
“Saya berpendapat, umat Islam harus melawan. Caranya buat ramai wacana penghapusan Kementerian Agama ini,” ujar Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Muballigh Jakarta (KMJ) Edy Mulyadi, Kamis (18/9/2014). Alasan meramaikan isu ini, sebut Edy, supaya Jokowi-JK tahu bahwa di luar soal ini ramai dibincangkan. Kalau memang ternyata benar, supaya Jokowi-JK tahu adanya penolakan sangat keras dari umat Islam. Dengan begitu, diharapkan mereka akan membatalkan rencana yang sama sekali tidak bijak tersebut.
Kemenag, menurutnya, punya sejarah panjang sebagai upaya Soekarno ‘menyenangkan’ umat Islam, setelah setuju penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Ini semacam jalan tengah, dari kelompok sekuler yang menghendaki dipisahkannya urusan agama dan negara di satu sisi, dan keinginan umat Islam agar memasukkan Islam ke dalam Negara. “Jika rencana Jokowi-JK menghapuskan Kemenag, tidak bisa tidak, kebijakan itu menjadi wujud kemenangan kelompok sekuler. Ini berdampak negara tidak boleh lagi campur tangan terhadap urusan agama karena urusan agama jadi urusan pribadi,” paparnya.
Dampak dari dihapuskannya Kemenag, dinilainya, cukup serius. Akan terjadi kebingungan dan keresahan umat. Misalnya, akan ditutupnya Kantor Urusan Agama (KUA). Dampak yang tidak kalah seriusnya adalah, Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang pendirian rumah ibadah menjadi gugur. “Waktu kampanye Pilpres, ada kelompok yang memberi dukungan kepada Jokowi-JK dengan deal, mereka akan mencabut SKB 3 menteri itu. Begitu JW-JK terpilih, yang pertama mereka lakukan adalah menagih presiden terpilih untuk memenuhi janjinya mencabut SKB 3 menteri,” ungkap Edy.
Dampak dari dihapuskannya Kemenag, dinilainya, cukup serius. Akan terjadi kebingungan dan keresahan umat. Misalnya, akan ditutupnya Kantor Urusan Agama (KUA). Dampak yang tidak kalah seriusnya adalah, Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang pendirian rumah ibadah menjadi gugur. “Waktu kampanye Pilpres, ada kelompok yang memberi dukungan kepada Jokowi-JK dengan deal, mereka akan mencabut SKB 3 menteri itu. Begitu JW-JK terpilih, yang pertama mereka lakukan adalah menagih presiden terpilih untuk memenuhi janjinya mencabut SKB 3 menteri,” ungkap Edy.
Sumber : http://news.okezone.com
By : Ganjar Kamaludin Kamil
No comments:
Post a Comment