KEWAJIBAN ANAK KEPADA
KEDUA ORANG TUANYA
A. BERBUAT
BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA YANG MASIH HIDUP
1. QS. Al-Ahqaaf : 15
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ
ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ
سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي
أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ
الْمُسْلِمِينَ (١٥
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat
baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah,
dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri
nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri”. (QS. Al-Ahqaaf : 15)
2. QS. Al-Israa : 23-24
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا
إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ
الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (٢٣)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ
مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)
".... maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya (kedua
orang tua) perkataan “ah”/“uff”.......dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan. Dan ucapkanlah
(berdoalah) : “Wahai Tuhanku, kasihilah (sayangilah) keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada
waktu kecil." (QS. Al-Israa : 23-24)
Dari Abu Darda’. ra.,
berkata : “Saya mendengar Rosululloh SAW bersabda : “Orang tua itu adalah
bagaikan pintu surga yang paling tengah. Terserahlah kamu apakah kamu akan
menyia-nyiakan pintu itu atau kamu akan menjaganya”. (HR. At-Turmudzy).
4. Abu Hurairah. ra. : HR. Bukhari dan Muslim
Dari Abu Hurairah. ra., berkata : “Ada seseorang yang datang kepada Rosululloh SAW dan bertanya : “Wahai Rosululloh siapakah orang yang paling berhak saya hormati dengan sebaik-baiknya?” Beliau menjawab : “Ibumu”. ia bertanya : “kemudian siapa?” Beliau menjawab : “Ibumu”. ia bertanya : “kemudian siapa?” Beliau menjawab : “Ibumu”. ia bertanya lagi : “kemudian siapa?” Beliau menjawab : "Ayahmu". (HR.Bukhari dan Muslim).
5. Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra. : HR. Bukhari dan Muslim
Dari Abu Abdurrahman
Abdullah bin Mas’ud. ra., berkata : “Saya bertanya kepada Nabi SAW : “Apakah
amal yang paling disukai oleh Alloh SWT?” Beliau menjawab : “Shalat pada
waktunya”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau menjawab : “berbuat baik
kepada kedua orang tua”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau menjawab :
“berjuang pada jalan Alloh”. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Dari Abu Hurairah. ra. : HR. Muslim
Dari Abu Hurairah. ra.,
sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : “Apabila anak adam meninggal dunia, maka
putuslah segala (pahala) amalnya, kecuali tiga perkara :
- Shodaqoh jariah (wakaf).
- Ilmu yang dimanfaatkan (bermanfaat).
- Dan anak yang sholeh yang mendoakan orang tuanya (doa anak yang sholeh).” (HR. Muslim).
7. Abu
Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra. : HR. Bukhari dan Muslim
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra., berkata : “Saya bertanya
kepada Nabi SAW : “Apakah amal yang paling disukai oleh Alloh SWT?” Beliau
menjawab : “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau
menjawab : “berbuat baik kepada kedua orang tua”. Saya bertanya : “kemudian
apa?” Beliau menjawab : “berjuang pada jalan Alloh”. (HR. Bukhari dan Muslim).
By : Ganjar Kamaludin Kamil
No comments:
Post a Comment