Wednesday, November 12, 2014

KEWAJIBAN ANAK KEPADA KEDUA ORANG TUANYA


KEWAJIBAN ANAK KEPADA
KEDUA ORANG TUANYA

A. BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA YANG MASIH HIDUP
1. QS. Al-Ahqaaf : 15
  

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (١٥
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhoi, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Al-Ahqaaf : 15)

2. QS. Al-Israa : 23-24
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (٢٣)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)
".... maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya (kedua orang tua) perkataan “ah”/“uff”.......dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan. Dan ucapkanlah (berdoalah) : “Wahai Tuhanku, kasihilah (sayangilah) keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Israa : 23-24)
 
3. Abu Darda.ra. : HR. At-Turmudzy
Dari Abu Darda’. ra., berkata : “Saya mendengar Rosululloh SAW bersabda : “Orang tua itu adalah bagaikan pintu surga yang paling tengah. Terserahlah kamu apakah kamu akan menyia-nyiakan pintu itu atau kamu akan menjaganya”. (HR. At-Turmudzy).

4. Abu Hurairah. ra. : HR. Bukhari dan Muslim 
Dari Abu Hurairah. ra., berkata : “Ada seseorang yang datang kepada Rosululloh SAW dan bertanya : “Wahai Rosululloh siapakah orang yang paling berhak saya hormati dengan sebaik-baiknya?” Beliau menjawab : “Ibumu”. ia bertanya : “kemudian siapa?” Beliau menjawab : “Ibumu”. ia bertanya : “kemudian siapa?” Beliau menjawab : “Ibumu”. ia bertanya lagi : “kemudian siapa?” Beliau menjawab : "Ayahmu". (HR.Bukhari dan Muslim).

5. Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra. : HR. Bukhari dan Muslim
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra., berkata : “Saya bertanya kepada Nabi SAW : “Apakah amal yang paling disukai oleh Alloh SWT?” Beliau menjawab : “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau menjawab : “berbuat baik kepada kedua orang tua”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau menjawab : “berjuang pada jalan Alloh”. (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Dari Abu Hurairah. ra. : HR. Muslim
Dari Abu Hurairah. ra., sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda : “Apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah segala (pahala) amalnya, kecuali tiga perkara :
  • Shodaqoh jariah (wakaf).
  • Ilmu yang dimanfaatkan (bermanfaat).
  • Dan anak yang sholeh yang mendoakan orang tuanya (doa anak yang sholeh).” (HR. Muslim).
7. Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra. : HR. Bukhari dan Muslim 
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud. ra., berkata : “Saya bertanya kepada Nabi SAW : “Apakah amal yang paling disukai oleh Alloh SWT?” Beliau menjawab : “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau menjawab : “berbuat baik kepada kedua orang tua”. Saya bertanya : “kemudian apa?” Beliau menjawab : “berjuang pada jalan Alloh”. (HR. Bukhari dan Muslim).

By : Ganjar Kamaludin Kamil

No comments:

Post a Comment